Author/Authors :
Chandra، Dian N. نويسنده , , Bardosono، Saptawati نويسنده ,
Abstract :
Latar belakang: Salah satu pendekatan pola makan yang
sehat adalah dengan penambahan serat makanan, yang dapat
menurunkan respon glikemik melalui perlambatan digesti tanpa
mengurangi ketersediaan kandungan karbohidrat. Penelitian
ini bertujuan untuk membandingkan respons glikemik dan
insulin pasca-prandial, serta rasa lapar dan kenyang setelah
mengonsumsi susu yang diperkaya serat dibandingkan dengan
makanan ekui-karbohidrat sebagai camilan pagi pada dewasa
sehat.
Metode: Penelitian uji klinis menyilang dilakukan pada 12
subjek sehat yang memenuhi kriteria penelitian. Makanan uji
dikonsumsi setelah mendapat sarapan standar. Sampel darah
vena untuk pemeriksaan insulin dan glukosa diambil sebelum
mengonsumsi makanan uji, kemudian 30, 60, 120, dan 180
menit setelahnya. Hasilnya dibuat menjadi kurva berdasarkan
waktu. Rasa lapar dan kenyang diperiksa dengan visual analog
scale (VAS) setelah setiap pengambilan sampel darah.
Hasil: Rerata umur subjek adalah 30,8+4,3 tahun dengan
indeks massa tubuh 20,6±1,6 kg/m2. Tujuh dari 12 subjek
adalah perempuan. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam
respons glikemik (p<0,001), insulin (p=0,045), dan rasa lapar
pasca-prandial (p=0,021) antara kedua makanan uji. Tidak
terdapat perbedaan signifikan rasa kenyang pasca-prandial
(p=0,357). Area di bawah kurva untuk respons glikemik
susu yang diperkaya serat lebih rendah secara signifikan
dibandingkan camilan ekui-karbohidrat (p=0,010).
Kesimpulan: Dengan adanya perbedaan respons glikemik dan
insulin, serta rasa lapar setelah mengonsumsi kedua makanan
uji, maka susu yang diperkaya serat dapat dijadikan alternatif
camilan bagi dewasa sehat. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut
terhadap susu yang diperkaya serat untuk dijadikan alternatif
camilan bagi penyandang pre-diabetes. Background: Additional dietary fibers which can decrease
the glycemic response by slowing down digestion whilst
maintaining the available carbohydrate content is one
approach of healthy diet. This study aimed to compare postprandial
glycemic and insulin response, hunger and satiety
feeling after consuming fiber-rich milk compare with equicarbohydrate
food as morning snack in healthy adults.
Methods: Cross-over study was conducted on 12 healthy
subjects who fulfilled the criteria. Each test food was given
after consuming standard breakfast. Venous blood samples
for insulin and glucose level were taken before consuming
test food, at 30, 60, 120, and 180 minutes after, and plotted
against time to generate a curve. Hunger and satiety
assessments were taken by visual analog scale (VAS) after
each blood sampling.
Results: In average, age was 30.8+4.3 years old, body mass
index was 20.6±1.6 kg/m2. Seven of twelve subjects were
females. There were significantly differences in postprandial
glycemic response (p<0.001), insulin response (p=0.045)
and hunger feeling (p=0.021) between the two foods.
However, postprandial satiety feelings were not different
significantly (p=0.357). The glycemic response area under
the curve of fiber-rich milk was significantly lower than the
equi-carbohydrate snack (p=0.010).
Conclusion: Differences in glycemic and insulin response,
and hunger feeling between two test foods, suggesting
that fiber-rich milk can be used as an alternative snack
for healthy adults. Further study is needed for the use of
fiber-rich milk as an alternative snack for pre-diabetic patients.
Keywords :
dietary fiber , glucose , Satiety , Insulin , Visual Analog scale