Diastolic function in patients with preeclampsia during pre- and post partum

Latar belakang: Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa terdapat peningkatan E/e’ pada pasien dengan preeklampsia, tetapi belum terdapat data apakah peningkatan tersebut tetap terjadi setelah melahirkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan fungsi diastolik pada pasien preeklampsia saat prepartum dan postpartum dengan menggunakan parameter E/e’. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kohort prospektif dari pasien dengan diagnosis preeklampsia yang dirawat untuk terminasi kehamilan. Karakteristik dasar diperoleh dari semua sampel. Pemeriksaan ekokardiografi dilakukan prepartum, 48-72 postpartum, dan 40-60 hari postpartum. Analisis post hoc dengan menggunakan metode least significant difference dilakukan untuk membandingkan hasil antar waktu pengukuran. Hasil: Terdapat 30 sampel pada penelitian ini. Analisis E/e’ menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara prepartum E/e’ dan 40 hari postpartum E/e’ (11,87±3,184 vs 9,43±2,529), p=0,001, CI=1,23-3,751), dan antara 48 jam postpartum dengan 40 hari postpartum (12,12±2,754 vs 9,43±2,529), p<0,001, CI=1,615-3,771). Tidak terdapat perbedaan bermakna antara prepartum E/e’ dan 48 jam postpartum E/e’ (11,87±3,184 vs 12,12±2,754), p=0,633, CI=-1,345- 0,832). Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan disfungsi diastolik pada pasien preeklampsia tetap terjadi sampai beberapa hari setelah melahirkan, tetapi membaik dalam waktu 40 hari setelah melahirkan yang ditunjukkan melalui tissue doppler imaging. Background: Prior studies have compared the E/e’ elevation in preeclampsia patients to normal patients, however there are no data whether this elevation persists after birth. The aim of this study is to analyze diastolic function in preeclampsia patients during pre- and post-partum period using E/e’ parameter measurement. Methods: This is a prospective cohort study of pregnant women with preeclampsia who were hospitalized and planned for pregnancy termination. Basic clinical characteristics were obtained from all samples. Echocardiography was done prepartum, 48-72 hours after termination, and 40-60 days postpartum. Post hoc analysis using least significant difference method was used to compare the results between measurements. Results: 30 subjects were enrolled in the study. Analysis on E/e’ characteristics showed statistical difference between prepartum E/e’ and 40 days postpartum E/e’ (11.87±3.184 vs 9.43±2.529, p=0.001, CI=1.123-3.751), as well as between 48 hours post-partum and 40 days post-partum period (12.12±2.754 vs 9.43±2.529, p<0.001, CI=1.615-3.771). There were no statistical differences between pre-partum E/e’ and 48 hours post-partum E/e’ (11.87±3.184 vs 12.12±2.754, p=0.633, CI=-1.345-0.832). Conclusion: This study showed diastolic dysfunction in preeclampsia patients persists up until a few days after birth, but resolves in time (40 days after birth) as measured by tissue doppler imaging.