Title of article :
Pathological Q wave as an indicator of left ventricular ejection fraction in acute myocardial infarction
Author/Authors :
Tiyantara، Muhammad S. نويسنده , , Furqon، Muhammad نويسنده , , Paramita، Swandari نويسنده ,
Issue Information :
فصلنامه با شماره پیاپی سال 2016
Pages :
6
From page :
98
To page :
103
Abstract :
Latar belakang: Infark miokard dengan gelombang Q (QMI) memiliki mortalitas yang lebih tinggi dan viabilitas miokard yang lebih rendah dibanding infark miokard tanpa gelombang Q (NQMI) yang merefleksikan bahwa keberadaan gelombang Q patologis menggambarkan fungsi ventrikel yang lebih buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai fraksi ejeksi ventrikel kiri (LVEF) antara QMI dan NQMI. Metode: Desain penelitian ini adalah potong lintang analitik yang dilakukan pada pasien IMA yang dirawat dan menjalani pemeriksaan ekokardiografi di RSUD Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda pada Februari 2014 hingga Maret 2015. Pemeriksaan elektrokardiogram standar 12-sadapan (EKG) dilakukan pada saat presentasi, hari kedua dan ketiga sejak onset IMA serta menggunakan kriteria “classic” untuk gelombang Q patologis. Penilaian LVEF dilakukan menggunakan ekokardiografi setelah hari kedua sejak onset IMA. Uji independen T digunakan untuk mengetahui perbedaan LVEF menggunakan PSPPIRE 0.8.4. Hasil: Selama penelitian diperoleh 34 subyek yang terdiri dari 16 pasien QMI dan 18 pasien NQMI. QMI memiliki LVEF yang lebih rendah (42±13%) dibanding NQMI (60±11%, p<0,001). Keberadaan gelombang Q patologis berhubungan dengan nilai LVEF ≤40% (p=0,002). Kesimpulan: QMI memiliki LVEF yang lebih rendah dibanding NQMI, memberikan informasi peran gelombang Q patologis sebagai indikator LVEF. Background: Q-wave myocardial infarction (QMI) has higher mortality and lower myocardial viability than non-Qwave myocardial infarction (NQMI), suggesting the existence of pathological Q waves reflects the worse ventricular function. The aim of the study is to determine difference in left ventricular ejection fraction (LVEF) between QMI and NQMI. Methods: The study design was cross-sectional analysis conducted in patients with AMI that were hospitalized and undergone echocardiography in Abdul Wahab Sjahranie County General Hospital Samarinda during February 2014 to March 2015. Standard 12-lead electrocardiograms (ECG) were recorded at presentation, 1 day and 2 days after the onset of AMI as well as using the classical criteria for pathological Q wave. LVEF assessment was performed using echocardiography after the second day since the onset of AMI. Independent-T test was used to determine difference in LVEF using PSPPIRE 0.8.4. Results: There were 34 subjects comprising 16 QMI patients and 18 NQMI patients. QMI had a lower LVEF (42±13%) compared to NQMI (60±11%, p<0.001). The presence of pathological Q waves was associated with LVEF ≤40% (p=0.002). Conclusion: QMI had a lower LVEF than NQMI, provides information about the role of pathological Q wave as an indicator of LVEF.
Keywords :
LVEF , Q-wave myocardial infarction , non-Q-wave myocardial infarction , pathological Q wave
Journal title :
Medical Journal of Indonesia
Serial Year :
2016
Journal title :
Medical Journal of Indonesia
Record number :
2402894
Link To Document :
بازگشت