Title of article :
Pathological Q wave as an indicator of left ventricular ejection fraction in acute myocardial infarction
Author/Authors :
Tiyantara، Muhammad S. نويسنده , , Furqon، Muhammad نويسنده , , Paramita، Swandari نويسنده ,
Issue Information :
فصلنامه با شماره پیاپی سال 2016
Abstract :
Latar belakang: Infark miokard dengan gelombang Q (QMI)
memiliki mortalitas yang lebih tinggi dan viabilitas miokard
yang lebih rendah dibanding infark miokard tanpa gelombang
Q (NQMI) yang merefleksikan bahwa keberadaan gelombang Q
patologis menggambarkan fungsi ventrikel yang lebih buruk.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai
fraksi ejeksi ventrikel kiri (LVEF) antara QMI dan NQMI.
Metode: Desain penelitian ini adalah potong lintang analitik
yang dilakukan pada pasien IMA yang dirawat dan menjalani
pemeriksaan ekokardiografi di RSUD Abdul Wahab Sjahranie,
Samarinda pada Februari 2014 hingga Maret 2015. Pemeriksaan
elektrokardiogram standar 12-sadapan (EKG) dilakukan pada
saat presentasi, hari kedua dan ketiga sejak onset IMA serta
menggunakan kriteria “classic” untuk gelombang Q patologis.
Penilaian LVEF dilakukan menggunakan ekokardiografi setelah
hari kedua sejak onset IMA. Uji independen T digunakan untuk
mengetahui perbedaan LVEF menggunakan PSPPIRE 0.8.4.
Hasil: Selama penelitian diperoleh 34 subyek yang terdiri dari
16 pasien QMI dan 18 pasien NQMI. QMI memiliki LVEF yang
lebih rendah (42±13%) dibanding NQMI (60±11%, p<0,001).
Keberadaan gelombang Q patologis berhubungan dengan nilai
LVEF ≤40% (p=0,002).
Kesimpulan: QMI memiliki LVEF yang lebih rendah dibanding
NQMI, memberikan informasi peran gelombang Q patologis
sebagai indikator LVEF. Background: Q-wave myocardial infarction (QMI) has
higher mortality and lower myocardial viability than non-Qwave
myocardial infarction (NQMI), suggesting the existence
of pathological Q waves reflects the worse ventricular
function. The aim of the study is to determine difference in
left ventricular ejection fraction (LVEF) between QMI and
NQMI.
Methods: The study design was cross-sectional analysis
conducted in patients with AMI that were hospitalized and
undergone echocardiography in Abdul Wahab Sjahranie
County General Hospital Samarinda during February 2014
to March 2015. Standard 12-lead electrocardiograms (ECG)
were recorded at presentation, 1 day and 2 days after
the onset of AMI as well as using the classical criteria for
pathological Q wave. LVEF assessment was performed using
echocardiography after the second day since the onset of
AMI. Independent-T test was used to determine difference in
LVEF using PSPPIRE 0.8.4.
Results: There were 34 subjects comprising 16 QMI patients
and 18 NQMI patients. QMI had a lower LVEF (42±13%)
compared to NQMI (60±11%, p<0.001). The presence of
pathological Q waves was associated with LVEF ≤40%
(p=0.002).
Conclusion: QMI had a lower LVEF than NQMI, provides
information about the role of pathological Q wave as an
indicator of LVEF.
Keywords :
LVEF , Q-wave myocardial infarction , non-Q-wave myocardial infarction , pathological Q wave
Journal title :
Medical Journal of Indonesia
Journal title :
Medical Journal of Indonesia