Title of article :
Risk factors of sepsis after open congenital cardiac surgery in infants: a pilot study
Author/Authors :
Fakhri، Dicky نويسنده , , Busro، Pribadi W. نويسنده , , Rahmat، Budi نويسنده , , Purba، Salomo نويسنده , , Mukti، Aryo A.P. نويسنده , , Caesario، Michael نويسنده ,
Issue Information :
فصلنامه با شماره پیاپی سال 2016
Pages :
8
From page :
182
To page :
189
Abstract :
Latar belakang: Sepsis pascaoperasi merupakan salah satu penyebab tingginya mortalitas dan morbiditas pascaoperasi pada anak di bawah 1 tahun yang menjalani operasi jantung terbuka. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi peran lama teknik pintas jantung paru, timektomi, kompleksitas operasi, dan status gizi terhadap kejadian sepsis pascaoperasi jantung terbuka pada anak di bawah 1 tahun. Metode: Sebanyak 40 orang anak di bawah 1 tahun dengan penyakit jantung bawaan yang menjalani operasi jantung terbuka dengan Aristotle Basic Score (ABS) ≥6 diikuti. Analisis dilakukan pada data klinis, labolatorium preoperasi, dan tanda-tanda sepsis pascaoperasi atau sampai maksimal 7 hari pascaoperasi terhadap pasien. Analisis bivariat dilakukan sesuai dengan karakteristik data. Variabel dengan nilai p<0,200 dalam uji bivariat kemudian diikutsertakan dalam model regresi logistik. Hasil: Pasien yang menggunakan pintas jantung paru lebih dari 90 menit kemungkinan untuk mengalami sepsis 5,538 kali bila dibandingkan dengan pasien yang menggunakan teknik pintas jantung paru kurang dari 90 menit (80% vs 25%, RR=5,538, p=0,006). Secara statistik, gizi kurang (86% vs 84%, RR=1,059, p=1,000), timektomi (50% vs 76%, RR=0,481, p=0,157) dan ABS (p=0,870) tidak berhubungan dengan kejadian sepsis pascaoperasi. Kesimpulan: Lama pintas jantung paru memengaruhi kejadian sepsis pascaoperasi jantung terbuka pada anak usia di bawah 1 tahun dengan Aristotle Basic Score ≥6. Diperlukan studi lebih lanjut untuk menilai faktor risiko lainnya yang memengaruhi kejadian sepsis pada populasi ini. Background: Postsurgical sepsis is one of the main causes of the high mortality and morbidity after open congenital heart surgery in infants. This study aimed to evaluate the role of cardiopulmonary bypass duration, thymectomy, surgical complexity, and nutritional status on postsurgical sepsis after open congenital cardiac surgery in infants. Methods: A total of 40 patients <1 year of age with congenital heart disease, Aristotle Basic Score (ABS) ≥6 were followed for clinical and laboratory data before and after surgery until the occurrence of signs or symptoms of sepsis or until a maximum of 7 days after surgery. Bivariate analyses were performed. Variables with p≤0.200 were then included for logistic regression. Results: Duration of cardiopulmonary bypass ≥90 minutes was associated with 5.538 increased risk of postsurgical sepsis in comparison to those ≤90 minutes (80% vs 25%, RR=5.538, p=0.006). No association was observed between the incidence of postsurgical sepsis with poor nutritional status (86% vs 84%, RR=1.059, p=1.000), thymectomy (and 50% vs 76%, RR=0.481, p=0.157), and Aristotle Basic Score (p=0.870). Conclusion: Cardiopulmonary bypass time influences the incidence of sepsis infants undergoing open congenital cardiac surgery. Further studies are needed to elaborate a number of risk factors associated with the incidence of sepsis in this population.
Keywords :
Cardiopulmonary bypass , Congenital Heart Disease , Nutritional status , Sepsis , Aristotle Basic Score , aortic cross-clamp
Journal title :
Medical Journal of Indonesia
Serial Year :
2016
Journal title :
Medical Journal of Indonesia
Record number :
2402944
Link To Document :
بازگشت