Title of article :
What is the best internal fixation in pelvic fracture models with open-book injury and anterior sacroiliac joint disruption?
Author/Authors :
Dilogo, Ismail H Department of Orthopaedic and Traumatology - Faculty of Medicine, Universitas Indonesia - Cipto Mangunkusumo Hospital , Sitorus, Immanuel P Department of Orthopaedic and Traumatology - Faculty of Medicine, Universitas Indonesia - Cipto Mangunkusumo Hospital
Abstract :
Background: The best operative management for open-book pelvic injury with anterior sacroiliac disruption (OTA/AO B1.1 classification) is still debated. This biomechanical study aimed to find the best internal fixation technique for such injury.
Methods: Open-book injury with anterior sacroiliac joint disruption was simulated on 25 artificial pelvic bones. Twenty five artificial pelvic bones were divided into 5 groups (n=5 /group) and fixated with five different fixation techniques: 1). 1SP+1IS; 2). 2SP; 3). 2SP+2SIP; 4). 1SP+2IS S1, and 5). 1SP+1IS S1+S2. Biomechanical properties of each fixation technique were assessed using Tensilon® RTF-1310 to measure the resistance to translation and load to failure. Data were statistically analyzed using one-way ANOVA followed by post-hoc Bonferroni test. Results: The highest mean load to failure of axial forces (1490.36 N) was achieved by the fixation technique using one symphyseal plate and two iliosacral screws located at S1 dan S2. The addition of one iliosacral screw significantly increased the mean load to failure for axial compression (p<0.05). Conclusion: The addition of sacroiliac joint posterior fixation, either with plate or screw, will increase the fixation biomechanical strength. Single symphyseal plate and two iliosacral screws on S1 and S2 provided the best mechanical resistance to axial loading. Thus, it can be concluded that such fixation technique is best for open-book pelvic injury with anterior sacroiliac disruption.
Other languages abstract :
Latar belakang: Teknik operasi yang terbaik untuk cedera
panggul tipe open-book yang disertai gangguan ligamen
sakroiliaka anterior (klasifikasi OTA/AO B1.1) masih
diperdebatan. Studi biomekanis ini bertujuan untuk mencari
teknik fiksasi internal yang terbaik untuk cedera tersebut.
Metode: Fraktur tipe open-book dengan gangguan
ligamen sakroilika anterior disimulasikan pada 25 tulang
panggul buatan yang kemudian dikelompokkan ke dalam
lima kelompok berbeda. Panggul buatan dalam masingmasing
kelompok difiksasi dengan 5 teknik fiksasi berbeda:
1). 1SP+1IS; 2). 2SP; 3). 2SP+2SIP; 4). 1SP+2IS S1, dan 5).
1SP+1IS S1+S2. Pengukuran biomekanis kekuatan aksial dan
anteroposterior diukur menggunakan Tensilon® AMD RTF1310.
Makna translasi tekanan dan beban titik kegagalan
yang terukur dianalisa menggunakan one-way ANOVA diikuti
dengan uji post-hoc Bonferroni.
Hasil: Nilai rerata beban kegagalan tertinggi untuk tekanan
aksial dihasilkan oleh kelompok yang mendapat fiksasi dengan
satu piring symphyseal dan satu sekrup iliosacral di S1 dan S2
(1490,36 N). Terdapat perbedaan bermakna dari nilai rerata
beban kegagalan antara kelompok yang mendapat satu
piring symphyseal dan satu sekrup iliosacral dibandingkan
dengan kelompok yang mendapat satu plat symphyseal dan
dua sekrup iliosacral di S1 dan S2 (p<0,05).
Kesimpulan: Penambahan fiksasi di sendi sakroiliaka posterior
dengan piring atau sekrup akan menambah kekuatan mekanis
terhadap beban aksial. Berdasarkan kekuatan mekanis yang
diciptakan untuk menahan beban aksial, fiksasi dengan satu
plat symphyseal disertai sekrup ilioscaral di S1 dan S2 adalah
formasi fiksasi yang terbaik untuk fraktur tipe open-book yang
disertai gangguan sendi sakroiliaka anterior.
Keywords :
anterior sacroiliac joint disruption , biomechanical study , internal fixation , open-book injury
Journal title :
Astroparticle Physics
